Kamis, 13 Juli 2017

Informasi Tentang Kanker Otak

Kanker Otak  adalah tumor otak ganas yang dapat menyebar dengan cepat kebagian lain dari otak dan tulang belakang, tidak semua tumot otak bersifat ganas dan bisa dikategorikan sebagai kanker. Ada juga tunor besifat jinak, tumor otak jinak adalah sekumpulan sel-sel otak yang tumbuh perlahan dan tidak menyebar ke bagian lain.

Tumor otak sendiri adalah pertumbuhan sel-sel otang yang tidak wajar dan tidak terkendali. pada otak, tumor dapat berkembang dari sel yang menyusun jaringan otak, dari saraf yang keluar masuk ke otak, dan dari selaput pelindungan otak dan saraf tulang belakang meninges. Kebanyakan kasus kanker otak merupakan jenis kanker otak sekunder dimana kanker berawal dari organ tubuh lain kemudian menyebar ke otak. Keganasan tumor otak dibagi menjadi4 tingkat yaitu:

- Stadium 1 dan 2: umumnya bersifat jinak
- Stadium 3 dan 4: Biasanya bersifat ganas dan bisa disebut sebagai kanker

Penderita kanker otak di indonesia. Tumor otak tidak mengenal usia termasuk anak-anak. Menurut WHO pada tahun 2012 ada sekitar 4900 kasus kanker otak yang terjadi, jika dilihat dari jenis kelamin maka pengidap kanker otak berjenis kelamin pria sedikit lebih banyak dibanding wanita. Penyakit genetik seperti neurofibromatosis  bisa meningkatkan risiko munculnya tumor otak. Namun penyebab utama dari kebanyakan tumor otak belum diketahui.

Diagnosis Kanker Otak
Sakit kepala yang parah dan berkelanjutan merupakan salah satu gejala dari kanker otak, cobalah berkonsultasi kepada dokter jika anda mengalaminya sebagai langkah pertolongan pertama. Dokter akan memeriksa titik persarafan mata pada lapisan retina bola mata, bila menggelembung artinya peningkatan tekanan di dalam rongga kepala. Ini bisa jadi pertanda adanya tumor. Sebaiknya anda menemui dokter spesialis otak dan saraf.

Riwayat medis dan gejala yang pernah dialami akan dipertanyakan oleh dokter spesialis sisitem saraf anda akan diperiksa dan beberapa pemeriksaan diantaranya:

- Pendengaran dan penglihatan
- Otot-otot wajah, Gerakan refleks menelan dan juga angkat lutut
- Sensitivitas kulit terhadap luka kecil, panas, dan dingin
- Kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh
- Kelincahan mental (pertanyaan sederhana atau aritmatika)

Dasar untuk menentukan diagnosis terhadap tumor otak adalah gejala yang dialami: CT SCan, MRI Scan, EEG, PET Scan, Amhiogram, Lumbar puncture, Biopsi.

Gejala Kanker Otak
Gejala yang terjadi adalah akibat keberadaan tumor yang menekan otak atau akibat tumor menghalangi suatu bagian otak untuk berfungsi seperti biasanya. Jika tertekan di dalam rongga kepala naik akibat adanya tumor, Gejala-gejala berikut ini bisa terjadi:

- Sakit kepala yang tidak tertahan dan berkelanjutan
- Muntah-muntah yang terjadi secara mendadak dan tanpa alasan yang jelas
- Epilepsi atau kejang-kejang bisa terjadi di seluruh tubuh atau terjadi kedutan pada satu area tubuh tertentu saja.
- Mudah lupa, Marah, mengantuk, atau acuh
- Kehilangan sebagian penglihatan dan pendengaran
- Perubahan kepribadian seperti perilaku abnormal dan tidak seperti karakter biasanya.

Dampak Tumor Pada Fungsi Otak
Otak kita mengendalikan banyak fungsi tubuh. Lokasi keberadaan tumor di dalam otak akan menentukan fungsi mana yang akan terpengaruh.

  • Kejang-kejang atau pingsan, mendengar suara di dalam kepala dan gangguan bicara atau mengingat merupakan gejala adanya tumor di otak bagian samping.
  • Perubahan kepribadian, kelemahan di salah satu sisi tubuh, kehilangan keteraturan, tidak lagi peduli pada sekitar dandirinya sendiri, serta gangguan indera penciuman dan penglihatan adalah gejala munculnya tumor di otak bagian depan.
  • Gangguan indera penglihatan pada satu sisi adalah gejala tumor di otak bagian belakang.
  • Ketidak seimbangan tubuh, kesulitan berjalan, melemahnya otot-otot muka, gangguan penglihatan, berbicara dan menelan bisa di sebabakan oleh tumor pada batang otak.
  • Sakit kepala, gangguan penglihatan dan gerak tubuh bisa menjadi tanda adanya tumor pada selaput otak.
  • Kehilangan koordinasi tubuh, kesulitan berjalan dan berbicara, mata berkedut, muntah-muntah, dan leher terasa kaku adalah gejala yang mungkin terjadi jika tumor terletak pada otak kecil.
Pengobatan Kanker Otak
Beberapa pengobatan untuk kanker otak primer (berasal dari otak) adalah:

- Pembedahan
Untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin di otak tanpa merusak jaringan di sekitarnya.  Untuk melihat otak dan tumor di dalamnya, sebagian dari tengkorak akan dibuka hal ini dikenal dengan sebutan proses kraniotomi. Setelah itu, dokter spesialis bedah otak bisa mengangkat tumornya. Selain pembedahan, dokter mungkin akan menjalankan terapi photodynamic, dalam terapi ini obat yang sensitif terhadap cahaya dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan diserap sel kanker yang sensitif terhadap cahaya dimasukkan ke dalam pembuluh darah pada sel-sel kanker.

- Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan yang dipakai untuk membunuh sel-sel kanker dan bisa diberikan berupa tablet, suntikan, atau implan. Dua obat kemoterapi yang dipakai dalam penanganan tumor otak stadium tinggi adalah:

Implan Carmustine. Implan ini akan larut dan melepaskan carmustine untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker.  Beberapa efek samping dari implan Carmustine adalah adema otak, infeksi di dalam otak dan kejang-kejang. Temozolamide. untuk memperlambat berkembangnya tumor setelah perawatan awal atau apabila tumor muncul kembali.
- Radioterapi dan radiosurgery
Dilakukan untuk menangani tumor yang berada jauh di dalam otak dan sulit diangkat. Dalam proses radioterapi dosis radiasi berenergi tinggi dipusat pada tumor untuk menghentikan sel-sel kanker agar tidak terus menggandakan diri. Fungsi dari radiosurgery adalah memusatkan dosis radiasi dengan energi tingkat tinggi pada tumor untuk membunuhnya.

Penanganan terhadap kanker otak sekunder
Dalam kondisi ini perawatan dilanjutkan hanya unyuk memperpanjang usia dan mengendalikan tumor tersebut, perawatan yang bisa dilakukan, diantaranya:

- Obat penghilang rasa sakit, untuk meringankan sakit kepala
- Obat anti mual, bisa membantu melegakan gejala mual yang disebabakan meningkatnya tekanan di dalam kerangka kepala.
- Kortikosteroid, obat untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan pada otak.
- Obat-obatan antikonvulsan, yang mencegah kejang-kejang epilepsi.
- Kemoterapi dan radioterapi.

Perawatan ini bertujuan untuk mengendalikan gejala-gejala akibat kanker dan membuat penderita merasa lebih nyaman. Jika memilih perawatan paliatif penderita hanya akan mendapatkan efek samping dari perawatan tanpa menghilangkan tumor. Konsultasikan dengan dokter agar penderita paham dengan apa yang akan terjadi jika memilih untuk tidak dirawat.

Penyebab Kanker Otak
Sebagian besar kanker otak adalah hasil penyebaran kanker yang berasal dari organ tubuh lain melalui darah. Risiko menderita kanker otak primer bisa menjadi lebih tinggi dengan adanya penyakit genetik berikut ini:

- Sklerosis Tuberose.
- Sindrom Gorlin.
- Sindrom kanker Li-Fraumeni.
- Sindrom Turcot.
- Sindrom von Hippel-Lindau.
 Berikut ini adalah faktor-faktor yang berpotensi meningkatkan - risiko terjangkit tumor otak:
- Faktor keturunan. Memiliki anggota keluarga yang - terdiagnosis dengan tumor otak.
- Radioterapi. Otak terekspos radiasi saat menjalani tindakan radioterapi.
- Terpapar zat kimia, seperti formaldehida.
- Infeksi virus HIV.
- Merokok.
- Terpapar racun dari lingkungan sekitar.

Kaitan antara frekuensi radio dari pemakaian ponsel dan tumor otak, masih belum diketahui.Energi dari frekuensi radio dapat menghasilkan panas yang kemudian meningkatkan suhu tubuh dan merusak jaringan sel tubuh yang terpapar.


EmoticonEmoticon